Open Recruitment!!!

SALAM BUDAYA!!
Ini nih kabar gembira yang sudah ditunggu2 para pecinta gamelan,
yuuukk guys buktikan loyalitasmu pada budaya Indonesia terutama budaya Gamelan, jadi generasi muda yang keren tanpa melupakan budaya kita sendiri,
kami tunggu kedatangan kalian di stand pendaftaran yaa..

Open Recruitment Gendhing Bahana

Hi Ngerss….

Ada berita baru loh… sebentar lagi komunitas tercinta kita akan mengadakan OPen Recruitment, yeayy…

Gendhing Bahana akan membuka kesempatan untuk kalian semua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan tanpa pandang jurusan jadi kalian bisa mendaftar tanpa harus bisa bermain gamelan nanti tentu saja kita akan belajar bersama dan melestarikan budaya bersama dan juga kalian akan menjadi salah satu bagian dari keluarga Gendhing Bahana yang tentu saja sangat kita nantikan bukan 😀

Di samping kita mendapatkan keluarga baru kita juga bisa melestarikan budaya yang jarang sekali anak muda lestarikan, tentu saja kita sangat bangga dengan bisa melestarikan budaya tradisional Indonesia.

Yukss mari kita lestarikan budaya bersama-sama Ngers…

Jangan lupa daftarkan diri kalian ya..

Have a nice day..

Gendhing Bahana ikut serta dalam memeriahkan Parade Gamelan 2016

Assalamu’alaikum ww., ww.

Hi Ngersss…..

Jangan lewatin ya acara yang sangat meriah pada akhir tahun yang tentunya acara yang sangat bergengsi yaitu #ParadeGamelan2016 yang akan di selenggarakan pada tanggal 31 Desember 2016 di Pendhopo Gasebu Tegalcorocanan, Solodiran, Manisrenggo, Klaten Jawa Tengah.parade_gamelan Kali ini Gendhing Bahana kembali mendapatkan undangan untuk mengisi acara tersebut dan tentu saja Gendhing Bahana akan menyajikan penampilan yang sangat membuat kalian semua penasaran, seperti tahun lalu Gendhing Bahana sangat di apresiasi setelah mengisi acara Parade Gamelan 2015 karena apa? karena Gendhing Bahana memberikan sajian yang sangat unik yaitu menggunakan alat tambahan untuk bermain gamelan salah satu alatnya ialah “totet totet” tentu saja kalian pasti belum tahu kan? bisa di saksikan disini : https://www.youtube.com/watch?v=RKHhnIIRKgA , wahh wahh wahh, pastinya kalian makin penasaran kan bagaimana sih penampilan Gendhing Bahana yang akan di sajikan di event Parade Gamelan 2016, makanya datang dan saksikan yaa daripada kalian gada planning bingung mau kemana buat ngerayain tahun baru, mending nonton Parade Gamelan selain bakalan terhibur kita juga bisa melestarikan budaya, kita tunggu disana yaa, sampai ketemu di Parade Gamelan 2016 Ngersss…

Salam Gendhing Bahana . . . . . H O K Y A

Wassalamu’alaikum ww., ww.

Gendhing Bahana mengisi acara Expo UAD

JANGAN LUPA GENDHINGERS SORE INI KITA RAME RAME DATANG DI ACARA @DJOGJABANGET SAMBIL NGABUBURIT HATI TERHIBUR PIKIRAN SEGARR..
SORE ABIS ASHAR SAMPE MAGHRIB DI HALAMAN BELAKANG DINAS KEBUDAYAAN YOGYAKARTA *FREE ???ďż˝
Datang ya.. beri semangat buat Gendhing Bahana yang ikut Tampil di acara Djogja Banget.. karna akan menampilkan Kontemporer ala ala Mas Isnan dijamin Kerenn Abissss…. Don’t miss it!!!!

Gendhing Bahana UAD speaks in three campuses

Yogyakarta-Art is one cultural element that grows and develops parallel to the development of man, particularly dealing with human creativity. The presence of art could not be apart from beautiful things because the nature of underlying purity in art is the conscience. Conscience is home to all elements and substances that are recorded by the human senses.

Conscience is gateway for arts to find their identity. However, it will grow if authenticity of art reincarnate from “me the lyrics” to “me the public”. This means, something felt by a person or group of artists will have more meaning if it is displayed to the middle of the general public. This is one of the reasons encouraging the Student Activity Unit (UKM) Gendhing Bahana Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) Yogyakarta to go around campus to introduce gamelan culture and their self-authenticity in playing such gamelan.

In tour-staging this time, Gendhing Bahana themed “Gamelan Bercerita”. They tried to talk through their musical skills (especially gamelan) with sounding six familiar songs, such as: Nyundha Layang, Swara Suling, LIR-Ilir, jaranan, Mayar Sewu, Sluku-sluku Bathok and Pantun Panuntun. “This is proof of our existence. May the six songs in our performance later be able to make students and campus community in particular and the general public aware of the importance of conserving culture of the archipelago. This obligation does not just focused on us, but for all of us.” Ririn Rahmawati, one of the committee as well as players in the staging said.

“Performance at UAD II campus Hall today (Wednesday, June 15, 2011) is our second performance. Previously, we had already performed in campus Hall I UAD, Jl. Kapas 9, Semaki, Yokyakarta on 13 June. Today performance will lead us on campus III UAD, Jl. Prof.. Soepomo, Janturan, Warung Boto, Yogyakarta on next June 18. Hopefully with performances around the three campuses, students become aware of the presence of gamelan as part of a national culture that must be preserved, and Gendhing Bahana as one of an active community to preserve it.” Antin Setiyani, a student of English Literature smester 6 Prodi, who served as chairman Gendhing Bahana said just before the event starts.